Tuesday, November 29, 2016

Another Dream is Coming True






“A dream doesn't become reality through magic; it takes sweat, determination and hard work.” -- Colin Powell

Wah...it’s been a while ya. Tampaknya banyak hal terlewatkan untuk dibagikan karena waktu luangku yang semakin berkurang (ciee...sok sibuk ceritanya)
Long story short, setelah kurang lebih 2 tahun berusaha kembali ke negeri impian, akhirnya tahun ini (insha Allah) dapet kesempatan lagi mengunjungi negeri matador.
Dalam postingan kali ini aku ingin berbagi kisah ke-2 ku saat apply Visa Schengen di Kedubes Spanyol. Walaupun kali ini hanya diberi kesempatan menginjakkan kaki di wilayah Schengen selama 30 hari, tapi proses pengajuan visa kali ini nggak jauh beda dari 2 tahun lalu. Rasa sedih, kesel, capeknya tetep ada juga.
So, let’s begin...

Begitu tau kalo sekitar bulan September 2015 VFS Spanyol bakal punya cabang di Bali, aku mulai cari info soal lokasi dan pengalaman fellow travellers yang pernah apply disana. Aku pun mulai bikin rencana perjalanan dan keuangan sejak awal tahun 2016. Setelah yakin bakal balik ke Spanyol tahun ini, my first challange was to seek my boss’ approval for taking annual leave. On October 20 approval was granted (Yaayy!) Setelah itu, langsung ngontak temenku yang di Barcelona untuk bikinin surat undangan karena aku bakal stay di rumahnya. Alhamdulillah dia helpful banget. Yang essential udah beres, tinggal printil-printilnya. Enaknya tahun ini persyaratan untuk Visa Turis agak lebih ringan karena Travel Insurance nggak harus ditambah 15 hari dari hari stay kayak saat aku apply di tahun 2014 (flashback kisahku saat apply Visa Schengen untuk pertama kali disini). Plus, this time no interview was done :)

Untuk tahun 2016, persyaratan dokumen yang diminta kedubes Spanyol untuk pengajuan Visa Turis adalah:


-          2 lembar formulir reguler aplikasi visa Schengen, semua kolom diisi lengkap dan ditandatangani oleh pemohon Visa - atau, jika umur pemohon kurang dari 18 tahun formulir ditanda tangani oleh orang tua atau wali - (di halaman 3 dan 4) dan foto berwarna latar belakang putih dengan kualitas foto yang baik berukuran 3x4, dengan wajah menghadap kedepan. Tempelkan foto di kanan atas formulir yang sudah disediakan.
-          Paspor dengan masa berlaku minimal 3 bulan dihitung dari tanggal habis berlaku visa serta fotokopinya. Paspor harus memiliki minimal dua halaman kosong dan dikeluarkan sepuluh tahun terakhir.
-          Paspor yang masih berlaku atau dibatalkan, jika pemohon masih memegangnya.
-          Fotokopi identitas pemohon: KTP dan Kartu keluarga (untuk Warga Negara Indonesia).
-          Asuransi perjalanan dengan segala risiko selama kunjungan ke wilayah Negara-negara Schengen berlaku untuk seluruh Negara Schengen dengan nilai minimal 30.000 euro. Asuransi tersebut harus mencakup baik bantuan medis darurat atau perawatan gawat darurat di rumah sakit maupun pemulangan ke Negara asal karena alasan kesehatan atau kematian.
-          Bagi pemohon yang berumur kurang dari 18 tahun, diperlukan izin notaris dari kedua orang tua – atau izin dari pemegang hak asuh dalam hal bepergian sendiri atau dari ayah/ibu yang tidak ikut bersamanya. Fotokopi akta kelahiran pemohon yang di bawah umur serta fotokopi kartu tanda penduduk atau paspor orang tua.
-          Bukti pemesanan tempat tinggal di Spanyol (persyaratan yang dapat dipenuhi denagn mengajukan dokumen berikut: pemesanan hotel dengan tercantum nomor pemesanan/kontrak sewa apartemen atau rumah, surat undangan dari seorang warga Spanyol atau seseorang dengan izin tinggal di Spanyol yang dibuat di kantor Polisi, dll). Untuk selama kunjungan di Spanyol dan di semua Negara Schengen yang akan dikunjungi. (Untuk transit, hanya perlu bukti tempat tinggal apabila terpaksa menginap di Spanyol)
-          Jika permohonan Visa dilakukan oleh perwakilan harus diseratkan surat kuasa bermatrai dengan alasan perwakilan dan fotokopi ID/KTP kedua belah pihak.
-          Bukti pemesanan tiket pulang pergi di mana tercantum nomor penumpang atau nomor booking dan rute perjalanan.
-          Jaminan keuangan: sertifikat kerja dari pemohon dimana tertulis jabatan serta gaji, atau kopi kontrak kerja yang dilegalisir dan slip gaji 3 bulan terakhir; surat keterangan Bank dimana tercantum saldo rekening atau laporan keuangan dengan transaksi 3 bulan terakhir.
-          Ketersediaan dana (untuk tahun 2016: minimal 583,74 Euro per orang, jika tinggal lebih lama dari 9 hari, tambahkan 64,83 Euro untuk setiap harinya) pembuktian ketersedian dana: fotokopi kartu kredit pemohon yang disertai fotokopi rekening Koran kartu tersebut (tidak terima cetakan internet); cek pelancong; bukti pembelian valuta asing.
-          Untuk semua pelamar WNA izin tinggal di Indonesia yang berlaku minimal satu bulan terhitung dari tanggal permohonan visa serta fotokopinya.


Setelah semua dokumen aku dapatkan, hari itu, Selasa, tanggal 1 November 2016, aku berangkat ke Bali dalam one-day-trip dikarenakan belum bisa cuti dari kantor. Jadi, waktu libur aku manfaatkan untuk apply visa. Karena Seninnya abis Airport duty malem dan Selasanya aku naik pesawat pagi, jadi ngantuknya masih berasa banget. Tapi begitu tiba di Bandara Ngurah Rai langsung melek. Kagum liat bandaranya yang besar dan tertata rapi. Yang ngeselin pas mau naik taksi bandara, padahal lokasinya deket tapi charge-nya mahaaall..berasa kayak di luar negeri bo! But I had no choice lah, that was the best way to get to town safely.

Ohya, alamat VFS Global yang di Bali ada di:
Benoa Square, lantai 3 No. 14.3/A
Jl. By pass I Gusti Ngurah Rai No. 21A,
Kedonganan, Kuta, Bali

Kantornya berada di semacam food court + offices. Ada kantor Garuda Indonesia, ada juga kantor VFS Global untuk tujuan negara lain, seperti Belanda dan Inggris.
Karena naik pesawat yang pagi dan jarak Lombok – Bali ibarat jarak hidung – bibir kalau ditempuh naik pesawat, aku pun tiba di lokasi kepagian. Perlu diketahui untuk pengajuan visa kantor VFS Global buka dari pukul 08.00 – 15.00 (Senin – Jumat), sedangkan untuk pengambilan paspor buka dari pukul 08.00 – 16.00 (Senin – Jumat).
Walaupun kepagian, tapi aku bersyukur karena jadi applicant yang pertama dilayani.
Seperti biasa, sebelum masuk kantor VFS, applicant diminta meninggalkan semua barang bawaan dan hanya membawa masuk dokumen dan dompet (Note: HP juga harus ditinggal, jadi jangan harap bisa selfie di sela-sela menunggu antrian :p)
Begitu masuk kantornya, aku langsung disambut sama mas-mas staf. Saat dokumen diperiksa aku mulai nervous, takut ada yang kurang/salah. Eh, ternyata bener. Karena selama tinggal di Spanyol aku numpang temen, jadi aku harus pake surat undangan dan surat undangannya harus asli + dibuat di kantor polisi setempat dengan format khusus. Mulai lemes deh waktu itu, soalnya nggak bisa dapetin surat itu secepat kilat, sementara aku cuma stay beberapa jam di Bali. Nggak mau dong bolak-balik Lombok – Bali cuma buat satu surat itu. Aku pun mencoba negoisasi supaya surat itu bisa terpakai (sebenernya aku agak ngeyel juga waktu itu sampe akhirnya si mas-mas ngelayaninnya agak jutek. hoho) Akhirnya daripada berdebat terus sama staf yang sepertinya lebih expert, aku pun memutuskan untuk bikin dummy booking hotel yang meng-cover selama aku stay di Barcelona. Bookingan done, tinggal nyari tempat buat nge-print bukti konfirmasinya. Nah, disini lah petualangan dimulai. Berhubung masih sekitar jam 8 pagi, banyak toko belum buka. Aku pun jalan keluar Benoa Square, mencoba nyari warnet. Setelah sekitar hampir 1 jam jalan kaki, akhirnya ketemu juga satu warnet kecil. Thanks to GPS karena tanpa GPS aku mungkin bakal jalan lebih jauh dan lebih lama dari itu. Hwa...rasanya kayak “I am the Queen of the World” begitu tiba di warnet yang ber-AC itu. Setelah berhasil nge-print konfirmasi hotel, aku balik ke kantor VFS dan kali ini memutuskan untuk naik taksi instead of walking (Pegel broh!)
Begitu sampai di VFS, masih harus ngantri karena staf yang melayani cuma ada 1 (dan si mas-mas yang pertama aku temui udah nggak nongol). Lumayan lama juga nungguin sambil planga plongo mati gaya karena nggak boleh bawa HP masuk. Singkat cerita, tiba lah giliranku dipanggil. Aplikasiku ditelaah, dicek-cek kelengkapannya, sambil ditanya-tanya soal kerjaanku. Setelah kurang lebih 30 menit harap-harap cemas, akhirnya aplikasiku diterima oleh VFS. Lega? Belum juga sih, karena keputusan penerimaan visa masih sepenuhnya hak Kedubes Spanyol. Di sela-sela kesempatan ini, aku pun menanyakan soal pengambilan data biometrik sama si staf. Menurutnya, applicant masih tetep harus diambil data biometriknya walaupun di situs tertera bahwa data biometrik berlaku selama 5 tahun. Aku perjelas dong kalo si applicant nggak bisa diwakilkan saat apply visa. Terus jawab si staf, “lebih baik applicant juga ikut datang supaya data biometriknya update”. Hmm, baiklah, berarti next time kalo mau apply visa lagi mesti nyiapin extra budget buat tiket pesawat ke lokasi apply visa >.<

Setelah semua proses aplikasi dilewati, aku pun menyempatkan diri buat refreshing keliling Bali sebelum akhirnya terbang kembali ke Lombok. Seneng banget liat Bali makin tertata, walaupun apa-apanya serba mahal disitu (T.T)
Baiklah, saatnya kembali ke dunia nyata, KERJA!
Besok paginya langsung Airport duty yang berakhir frustrating karena pesawatku “mogok” dan akhirnya harus mentransfer penumpang ke rute lain. Masih terasa lelah dari Bali, pagi belum sempat sarapan, eh ada lagi kejadian yang bikin aku lembur. Rasanya udah pengen nyerah dari kerjaan ini, apalagi ketika kesulitan mentransfer 1 penumpang yang melibatkan other airline di tiketnya dan si penumpang panikan sambil ngomel-ngomel. Trus akibat kejadian ini, aku batal ketemu dengan seseorang yang berujung berakhirnya “hubungan singkat” dengan si orang. Nyakiiitt banget ketika sudah menutup hati buat si Italia (yang bikin 2 tahun terbuang sia-sia karena belum bisa move on) dan mencoba membuka hati lagi tapi ternyata dikecewain.
Satu lagi kejadian yang mirip-mirip terjadi di 2 tahun yang lalu saat aku apply visa untuk pertama kalinya, yaitu saat ditinggal orang dekat untuk selama-lamanya. Tanggal 10 November nenekku meninggal. Hiks...tapi aku selalu inget, kebahagian itu nggak selamanya, begitu juga dengan kesedihan.
Eh bener, seminggu kemudian paspor kuterima dengan tempelan Visa Schengen di dalamnya. Seneng? Iya dong, walaupun cukup lama menanti dengan perasaan galau, sampe nelpon ke VFS buat mastiin dimana posisi pasporku karena pas ngecek status visa di situs VFS, statusnya sudah delivered to courier sejak beberapa hari yang lalu tapi dokumen belum juga aku terima.
Singkat cerita, lumayan lega karena satu step sudah terlewati. Sekarang masih memantau load pesawat yang hampir penuh di tanggal-tanggal pilihanku. Galau lagi? Bangeett, soalnya harus segera confirm hotel dan tiket pesawat domestik untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Hmm..wish me luck ya!

Baiklah, ini cerita ke-dua ku saat apply Visa Schengen di Kedutaan Spanyol. Next posting bakal tentang perjalananku meng-eksplor Spanyol ^_^
Thank you for reading! Keep giving positive support throughout the world!
Hasta luego!

No comments:

Post a Comment