Wednesday, January 4, 2017

From Spain With Love



Hola!

Happy New Year all!
Thank you so much for all your positive support and kind words left in my simple blog. Tanggal 2 Januari 2017 kemarin aku baru balik dari Spanyol untuk perjalanan ke-dua kalinya. Seneng banget akhirnya bisa berkunjung lagi ke negeri impianku. Sebelum pusing sama tumpukan kerjaan besok (ciee...ciee...), aku pengen berbagi kisah perjalananku yang bikin nggak pengen pulang ke Indonesia.
Setelah berhasil dapetin visa, tanggal 20 Desember 2016 aku memulai perjalananku dari Lombok – Surabaya – Singapore – Milan – Barcelona. Phew...lumayan banyak transit dan melelahkan. Tiba di Barcelona tanggal 21 Desember 2016 dan masih dalam keadaan jetlag, aku menyempatkan diri untuk jalan-jalan seputaran kota, ceritanya nostalgia kenangan di tahun 2014. Semuanya masih sama dan menyejukkan hati. Berhubung saat itu sedang mendekati perayaan natal, pernak pernik seputaran natal pun bertebaran di kota cantik ini.


Dalam perjalanan saat ini aku nggak banyak eksplor Barcelona karena ngirit budget and orang yang diharapkan untuk jalan bareng ternyata udah punya pacar (patah hati dong). Tapi buat yang penasaran sama Barcelona, bisa jump in to my last trip in 2014.


MONTSERRAT
Biar nggak wasting time, di perjalanan kali ini aku memutuskan untuk meng-ekspor sisi luar Barcelona, yaitu Montserrat. Montserrat adalah sejenis pegunungan batu dan merupakan tempat suci yang juga dijadikan National Park pertama di Spanyol. Aku baca-baca, tempat ini kudu dikunjungi at least once in a lifetime. Eh bener aja, this place is magical!

Tuesday, November 29, 2016

Another Dream is Coming True






“A dream doesn't become reality through magic; it takes sweat, determination and hard work.” -- Colin Powell

Wah...it’s been a while ya. Tampaknya banyak hal terlewatkan untuk dibagikan karena waktu luangku yang semakin berkurang (ciee...sok sibuk ceritanya)
Long story short, setelah kurang lebih 2 tahun berusaha kembali ke negeri impian, akhirnya tahun ini (insha Allah) dapet kesempatan lagi mengunjungi negeri matador.
Dalam postingan kali ini aku ingin berbagi kisah ke-2 ku saat apply Visa Schengen di Kedubes Spanyol. Walaupun kali ini hanya diberi kesempatan menginjakkan kaki di wilayah Schengen selama 30 hari, tapi proses pengajuan visa kali ini nggak jauh beda dari 2 tahun lalu. Rasa sedih, kesel, capeknya tetep ada juga.
So, let’s begin...

Begitu tau kalo sekitar bulan September 2015 VFS Spanyol bakal punya cabang di Bali, aku mulai cari info soal lokasi dan pengalaman fellow travellers yang pernah apply disana. Aku pun mulai bikin rencana perjalanan dan keuangan sejak awal tahun 2016. Setelah yakin bakal balik ke Spanyol tahun ini, my first challange was to seek my boss’ approval for taking annual leave. On October 20 approval was granted (Yaayy!) Setelah itu, langsung ngontak temenku yang di Barcelona untuk bikinin surat undangan karena aku bakal stay di rumahnya. Alhamdulillah dia helpful banget. Yang essential udah beres, tinggal printil-printilnya. Enaknya tahun ini persyaratan untuk Visa Turis agak lebih ringan karena Travel Insurance nggak harus ditambah 15 hari dari hari stay kayak saat aku apply di tahun 2014 (flashback kisahku saat apply Visa Schengen untuk pertama kali disini). Plus, this time no interview was done :)

Untuk tahun 2016, persyaratan dokumen yang diminta kedubes Spanyol untuk pengajuan Visa Turis adalah:

Monday, January 5, 2015

First Trip to Europe (part 3)



Halo bloggers, travellers, or wannabes... Selamat tahun baru 2015! Udah setahun nggak ngelanjutin topik ini sejak melakukan perjalanan perdanaku ke luar negeri. Hihi...Buat yang belum ngikutin dari awal, boleh baca posting-an bagian pertama dan kedua ya :D

Menginjakkan kaki di benua Eropa emang selalu jadi impianku. Nggak nyangka sebulan yang lalu masih berada di sana. Setelah seminggu lebih menikmati indahnya kota Barcelona, sekarang kita flash back sedikit kenangan awal menginjakkan kaki di Eropa. Sebelum ke Spanyol, negara pertama yang aku kunjungi adalah Italia. Nggak tau kenapa 6 jam perjalanan dari Dubai menuju Fiumicino terasa lebih nikmat daripada perjalanan sebelumnya, dari Jakarta menuju Dubai. Setibanya di bandara Leonardo da Vinci aku langsung menuju toilet. Begitu masuk langsung terpukau dengan kebersihan dan canggihnya toilet disini. Keran, sabun, dan pengeringnya jadi satu dan nggak keliatan. 

Setelah ngantri cukup lama di toilet, aku masih harus ngantri lagi di bagian imigrasi yang super puanjaaaaangggg....Pas ngantri sempat disamperin bapak-bapak orang Indonesia yang tercengang begitu tau aku berangkat sendiri dari Indonesia. Katanya wajahku mellow tapi nekat juga. Hahah. So, I guess this is the time to say: “Don’t judge a book by its cover” ;)
Well, cerita lengkap saat tiba di Italia udah aku ceritain di part 1, jadi kita lanjutkan ke bagian setelah ketemu si penjemput ya..